Palopo – Pengeroyokan Siswa SMP di Palopo Viral, Ibu Korban Lapor Polisi. Sebuah video memperlihatkan aksi pengeroyokan terhadap seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, viral di media sosial.
Video tersebut diunggah akun Instagram @palopo_info dan memperlihatkan seorang remaja berseragam sekolah dikeroyok beberapa temannya di lingkungan sekolah.
Korban diketahui merupakan pelajar SMP Negeri 13 Kambo.
Dalam rekaman itu, tampak korban dipukul hingga terjatuh ke tanah.
Akibat kejadian tersebut, kata Pina, anaknya mengalami sejumlah luka di bagian tubuh. “Banyak luka, semua fisiknya kena,” ujarnya.
Menanggapi kejadian itu, Kasat Reskrim Polres Palopo Iptu Sahrir mengatakan pihaknya telah mengetahui adanya peristiwa pengeroyokan tersebut.
Salah satu pelaku kemudian menarik korban sambil berkata “berdiri ko cepat”. Saat korban bangun, remaja lain datang dan ikut memukulnya. Video tersebut menuai banyak perhatian dan kecaman dari warganet.
Banyak yang meminta pihak sekolah dan aparat berwenang untuk menindaklanjuti kejadian tersebut agar kasus serupa tidak terulang. Orang tua korban, Pina menyatakan kekecewaannya atas insiden yang menimpa anaknya. Ia mengaku tidak terima dan akan melaporkan para pelaku ke pihak kepolisian.
“Saya tempuh jalur hukum dan saya pastikan anak yang keroyok anakku masuk penjara serta dinonaktifkan dari sekolah,” ujar Pina saat dihubungi, Rabu (8/10/2025). Pina mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab anaknya dikeroyok rekan-rekannya. “Saya kurang tahu kenapa dikeroyok, yang jelas mereka ada rencana untuk keroyok anak saya. Saya dapat info ini dari orang tua lain, karena saya lagi di Samarinda.
Baca Juga : 527 Gram Sabu Dimusnahkan Kejari Palopo Hasil Pengungkapan 12 Kasus

Akibat kejadian tersebut, kata Pina, anaknya mengalami sejumlah luka di bagian tubuh. “Banyak luka, semua fisiknya kena,” ujarnya.
Menanggapi kejadian itu, Kasat Reskrim Polres Palopo Iptu Sahrir mengatakan pihaknya telah mengetahui adanya peristiwa pengeroyokan tersebut.
Namun, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan resmi dari korban.
“Laporan resmi belum masuk, tapi unit PPA sudah melakukan penyelidikan,” ujar Iptu Sahrir.
Diharapkan kejadian serupa tidak terulang, dan lingkungan sekolah dapat menjadi tempat yang aman serta mendidik bagi seluruh siswa. (*)






